Jadi PPS Lagi
Ini kedua kalinya saya menjadi PPS (Panitia Pemungutan Suara) untuk Desa Pematang Duku. Pertama di Pilkada 2020 yang lalu dan yang kedua di Pilkada 2024 saat ini. Sebenarnya di Pemilu 2024 yang lalu saya sempat melamar jadi PPS. Tapi saya gagal di tahap wawancara.
Padahal saat itu saya sangat berharap bisa lulus. Salah satu alasannya karena masa kerja PPS di Pemilu 2024 kemaren itu selama 16 bulan. Kalau luluskan honornya lumayan untuk menambah tabungan di bank.
Tapi walaupun sudah berusaha sekuat tenaga, akhirnya saya tetap gagal juga. Sedih? Pastinya. Ketika sebuah pengharapan tidak tercapai, siap-siaplah kekecewaan akan kita tuai.
Nah, berkaca dari kegagalan sebelumnya, di kesempatan kali ini saya berusaha lebih baik dari yang kemaren. Mulai dari masukkan berkas, ujian CAT sampai ke tahap wawancara.
Ada pengalaman seru sekaligus mengharukan ketika saya mengikuti ujian CAT di Politeknik Negeri Bengkalis. Jadi, bagi yang belum tahu, saya ini adalah alumni Politeknik Negeri Bengkalis yang pernah kuliah di jurusan Teknik Informatika dari tahun 2009 s/d 2012. Nah, salah satu dosen yang mengajar saya waktu kuliah dulu adalah Pak Mansur.
Waktu saya ujian CAT kemaren, saya ketemu beliau. Ternyata Pak Mansur masih ingat dengan saya. Setelah salaman, kami sempat ngobrol sebentar dan beliau mendo'akan saya lulus PPS.
Tentu saja hal tersebut membuat saya senang dan terharu. Ada kekuatan keyakinan dan semangat untuk berusaha semaksimal mungkin.
Lulus ujian CAT, saya lanjut ke tahap wawancara. Saya langsung teringat bahwa di tahap inilah dulu saya pernah gagal. Pesimis sempat merasuki saya waktu itu. Tapi berkat do'a dan keyakinan banyak orang, akhirnya saya bisa melewati tahapan ini dengan baik.
Beberapa hari kemudian pengumuman siapa yang lulus jadi PPS untuk desa masing-masing di umumkan oleh KPU Kabupaten Bengkalis. Alhamdulillah saya menjadi salah satu dari 3 PPS yang terpilih untuk Desa Pematang Duku 🤲
***
Ada perbedaan yang cukup signifikan ketika saya menjadi PPS tahun 2020 dengan tahun 2024. Banyak sekali perbaikan yang di lakukan oleh KPU sehingga mempermudah jajaran di bawahnya saat bekerja. Beberapa di antaranya :
E-Coklit
Jadi E-Coklit ini adalah aplikasi mobile yang di bekali oleh KPU untuk pantarlih yang turun ke lapangan saat proses pencocokan dan penelitian data pemilih.
Walaupun ada banyak kekurangan yang saya lihat di aplikasi E-Coklit ini, tapi tidak menutup kenyataan bahwa aplikasi ini sangat membantu pantarlih saat turun ke lapangan.
Dengan aplikasi ini, pantarlih bisa tahu sudah berapa data pemilih yang mereka verifikasi.
Sidalih
Aplikasi ini juga tidak kalah pentingnya dengan aplikasi e-coklit yang saya sebutkan diatas. Dengan aplikasi ini, PPS bisa melihat berapa pemilih DPTB yang masuk dan keluar setelah penetapan DPT di desa masing-masing.
Sirekap
Ini aplikasi yang paling saya tunggu-tunggu sejak lama. Soalnya di Pilkada 2020 dan Pemilu 2024 kemaren aplikasi ini tidak bisa digunakan. Server nya down. Mungkin karena terlalu banyak yang mengakses servernya dalam rentang waktu bersamaan.
Berkaca dari kekurangan yang kemaren, di Pilkada kali ini KPU berbenah. Dari 2 kali uji beban yang dilaksanakan sebelum Pilkada kemaren, saya punya firasat bahwa Sirekap bisa di gunakan pas hari pemilihan.
Dan ternyata benar. Sirekap memang bisa digunakan. Walaupun ada sedikit kendala tapi Alhamdulillah foto C-Plano bisa terkirim ke server pusat. Mantap 🥳
Mudah-mudahan di Pilkada atau Pemilu selanjutnya KPU bisa melakukan banyak perbaikan dan inovasi lagi. Dan mudah-mudahan nanti saya punya kesempatan untuk menjadi PPS kembali. Aamiin!
0 Response to "Jadi PPS Lagi"
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar terkait tulisan di atas. Gunakan bahasa yang baik dan sopan. Terima kasih!