(Jangan) Panggil Aku Pangeran
23 March 2024
Add Comment
Terkadang saya senyum-senyum sendiri kalau mendengar ada orang yang nama aslinya lain tapi nama panggilannya lain. Kayak nggak nyambung gitu.
Misalnya teman saya. Nama aslinya cukup bagus, Zulfikar.
Nama salah satu pedang Nabi Muhammad SAW yang terkenal paling
mematikan. Tapi karena sering bikin kesal masyarakat, dia di panggil
Nyawak.
Ada lagi teman saya yang namanya Syukur Nikmat tapi di panggil Ukot. Nggak nyambung banget kan 😆
Kalau
saya, untung saja tidak pernah di panggil dengan nama yang aneh-aneh.
Walaupun demikian, saya mempunyai nama panggilan yang cukup banyak.
Awalnya
saya merasa aneh. Sebab di panggil dengan banyak nama panggilan. Tidak
seragam aja gitu. Tapi makin kesini, saya semakin terbiasa. Bahkan, saya
bersyukur. Dengan banyaknya nama panggilan, saya jadi bisa memilah,
mereka itu siapa saja dan apa kontribusinya di hidup saya #Eeaaa
Di bawah ini beberapa nama panggilan yang pernah di alamatkan buat saya :
1. Mamat
Orang di kampung saya, teman sekolah dan teman kerja biasa memanggil saya Mamat Alkatiri. Ini nama panggilan yang paling umum buat saya.
2. Boy
Teman
saya memancing selalu memanggil saya Boy. Tidak tahu pasti apa alasan
dia memanggil saya seperti itu. Yang pasti, saat di panggil Boy, saya
merasa sama kerennya kayak Stefan William yang berperan sebagai Boy
dalam sinetron Anak Jalanan.
3. Al atau Alfi
Bengkel langganan saya service motor selalu memanggil saya Al atau Alfi. Singkatan dari nama belakang saya, Al Firouz.
4. Hatim
Orang-orang baru yang pertama kali ketemu dan membaca nama saya, selalu memanggil dengan nama tengah saya, yakni Hatim.
5. Sayang
Nama panggilan dari beberapa orang wanita yang pernah khilaf mencintai saya. Atau dari wanita yang dulu pernah bilang "kamu janji ya jangan pernah tinggalin aku" Eh, ujung-ujungnya malah dia yang ninggalin 🥲
6. Pangeran
Mungkin
yang sedang membaca tulisan ini beranggapan kalau saya bercanda. Tapi
serius, saya sering di panggil pangeran. Bahkan sampai sekarang.
Jadi
ceritanya begini, waktu kuliah di Politeknik Negeri Bengkalis (2009 s/d
2012) teman saya yang namanya Sinta Belila selalu memanggil saya
Pangeran. Lambat laun teman-teman saya ada 4 atau 5 orang jadi
ikut-ikutan memanggil saya pangeran. Bahkan, ada 1 cewek yang pernah
bilang "Aku tidak peduli kamu pangeran beneran atau bukan. Tapi yang pasti, kamu telah menjadi pangeran di hati aku" 😁
Kalau
dulu saya senang-senang saja di panggil pangeran. Kelihatan sangat
keren dan berwibawa. Tapi sekarang, nggak lagi. Itu semua berawal dari
lirik lagu yang membuat saya jadi takut. Liriknya seperti ini "Janganlah
mau di sanjung-sanjung // Engkau di gelar manusia agung // Sadarlah
diri tahu di untung // Sebelum masa keranda di usung"
Seremmm kan? Jadi (Jangan) Panggil Aku Pangeran 😉
0 Response to "(Jangan) Panggil Aku Pangeran"
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar terkait tulisan di atas. Gunakan bahasa yang baik dan sopan. Terima kasih!